Sejarah Desa

 

Dasar keterangan orang–orang tua dahulu bahwa ada sebuah desa yang namanya desa Bendokaton.

Desa tersebut terdiri dua dukuhan :

  1. Dukuh Bendokaton kidul yang terletak disebelah selatan sungai.
  2. Dukuh Bendokaton lor yang terletak disebelah utara sungai.

Desa tersebut dibawah kepemimpinan Bapak Petinggi yang bernama Bloko, hasil pemilihan dengan cara weng-wengan artinya memilih calon, calon duduk didepan kemudian pemilihnya mengikuti berdiri dibelakangnya, mana yang lebih panjang deretannya itulah yang menang, ternyata perolehannya sama.

Karena calon Petingginya ada 2 yang terdiri dari kakah beradik, kemudian diadakan rembok deso dan disepakati desa tersebut di bagi 2 (dua) 

  1. Desa Bendokaton kidul yang dipimpin olek kakaknya  yang bernama Suto
  2. Desa Bendokaton lor di pimpin oleh adiknya yang bernama Bloko.

Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, 2 pemimpin desa tersebut  bersaing untuk memajukan desanya dengan membuat progam pembangunan.

Petinggi Bendokaton utara membuat progam pembangunannya memajukan pertanian dengan cara membuat saluran air yang melintas di tengah-tengah perkampungan warga, yang mata airnya dari sungai desa Ngablak, Kecamatan Cluwak.

Disamping untuk pengairan pertanian, juga dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, mandi, cuci dan lain-lain sampai desa Bangkol. dengan berjalannya waktu kurang lebih 10 tahun, desa Bendokaton yang berdampingan dengan desa Bangkol, masyarakatnya sebagian besar petani dan petaninya sering memanfaatkan air dari Desa Bendokaton, sehingga masyarakatnya menjalin hubungan baik, baik masyarkatnya maupun pemimpin-pemipin desanya.

Terjadi ada kesepakatan lewat rembok desa untuk penggabungan antara dua desa, desa Bendokaton dan desa Bangkol, desa Bendokaton sebelah barat berdekatan dengan pasar Ngablak dan ramai sehingga masyarakatnya banyak berdagang, sedangkan desa bangkol sebelah utara dekat hutan (wono)  masyarakatnya banyak yang bercocok tanam (petani).

Karena selama ini antara kedua desa tersebut hubungannya sangat baik, akhirnya terjadi kesepahaman untuk mamajukan desanya dengan mengadakan rembok desa dalam Acara Penggabungan dua desa antara Ndokaton dan bangkol, menjadi satu desa

Berbagai macam pemdapat untuk membuat nama desa diantaranya:

  1. Desa Wonokerto dengan alasan, desa Bangkol punya hutan (wono)
  2. Desa Purwokerto dengan alasan, desa Dokaton berdekatan dengan pasar Ngablak  ramai,  Purwo (permulaan) kerta (ramai)

Sehingga ada penggabungan dua pendapat Wonokerto wono itu hutan kerto itu ramai, sedangkan Purwokerto, Purwo itu permulaan kerto itu ramai.

Kesimpulan dua pendapat disepakati dan ditetapkan

  1. Desa Bangkol menjadi Dukuh Bangkol
  2. Desa Dokaton menjadi dukuh Dokaton, dua desa digabungkan menjadi satu desa adalah desa Purwokerto.

Adapun batas-batas desa:

Sebelah utara desa gesengan, sebelah timur desa Pundenrejo, sebelah selatan desa Bendokaton kidul dan sebelah barat desa Ngablak.

Demikian sekilas cerita asal usul Desa Purwokerto Kecamatan Tayu Kabupaten Pati.